Sabtu, 02 November 2013

Puisi

Renungan kalbu

Senyap gulita tengah merenung dalam surau nan suci
Mendalami jiwa yang penuh gundah gulana
Yang terselip kalut menyelimuti kalbu

Disini aku menumpuk doa
Dalam kasih putih memuja-Mu
Menengadahkan tangan dalam sujudku bersyukur
Diatas sajadah kudus ku bersimpuh
Terjatuh akan renungan kalbu yang menyeru
Menimbun dalam-dalam segala penyesalan terdahulu
Dengan sajak doa penuh ampunan
Agar berjumpa pada waktu tiba yang akan menjelang

Tak henti mengucap sepenggal ayat yang merangkum segala khilaf
Berharap Tuhan mau memaafkan
Dan bersedia untuk mengarahkan ku ke jalan tak bersimpang
Dengan caranya yang penuh rahasia misteri

Semua kini kan berubah menjadi segenggam harapan bermakna
Percayalah Tuhan kan menuntun hambanya
Menunjuk jalan dalam pedoman yang tersirat
Menuju hari esok berlentera yang berpenggang pada firman-Nya

Menghadapi fananya panggung sandiwara
Bergantung pada kehendaknya yang Maha Kuasa
Tuk meraih titik mulia diantara pilihan Tuhan
Agar sampai pada tujuan akhir ke nirwana-Nya



Aku hanya bersujud pada mu ya allah

Malam yang sepi berganti menjelang pagi
Dinginnya pagi menepis rasa ngantuk yang berat
Membangunkan syaraf-syaraf pentingku
Ku dengar suara adzan berkumandang
Berdengung ditelinga,,,,
Hangatnya selimut terasa sebagai penghalang
Pikiran berkecambuk mempertahankan rasa enggan
Hati terbalut dinginnya waktu
Kutanggalkan selimut sedikit demi sedikit
Dinginnya pagi merasuk ketubuh
Pudar sudah penghalang diri
Kubangun menggeliat,,,,
Kuputar badanku kekiri kekanan
Terasa kaku sendi-sendiku
Kulangkahkan kaki menuju kamar mandi
Kulucuti semua pakaian,,,,
Woww segar,badan merasa nikmat siraman air
Ku ambil air wudhu tuk mensucikan
Ku hamparkan sajadah,,,,
Menghadap Sang Maha Pencipta
Ku bersujud dengan ikhlas di hadapan-Mu Ya Alloh
Aku hamba yang hina, Ya Alloh
Aku bersimpuh kepada-Mu,hanya Kau yang memberi kekuatan
Hanya Kau yang mengabulkan segala do’aku


Tangisan Mata Bunda

Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku

Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu

Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku



0 komentar:

Posting Komentar